Pages

"WELCOME TO MHOEL'S BLOG" "mungkin saya ada sedikit ilmu untuk para pengunjung yang insya Allah dapat bermanfaat" baca dan pahamilah dengan seksama"

Senin, 02 Mei 2011

KITA SEDANG SAKIT


Entah sudah berapa ratus juta uang yang telah dihabiskan untuk biaya rumah sakit. Mendekati satu milyar, bisa jadi. Untuk sebuah penyakit yang bersifat fisik, banyak orang yang begitu berani mengorbankan harta miliknya. Tapi, pernahkan terfikirkan oleh kita, bahwa begitu banyak orang yang sakit iman tapi santai-santai saja. Dan tidak mau berkorban untuk kesembuhannya. Mengapa bisa begitu? Karena sakit fisik, terasa sakitnya langsung didunia, sedang sakit iman terasa sakitnya nanti diakherat, ketika masuk neraka. Seorang ibu yng shaleh, begitu marahnya jika anaknya tidak shalat,tidak mengaji, begitu marahnya jika anaknya pelit, tidak adil. Dan lain-lain yang bersifat keburukan. Keburukan inilah yang kita maksudkan sebagai penyakit. Mari hitung berapa jenis penyakit yang ada pada diri kita sekarang jika definisi sakit itu adalah perbuatan atau sifat buruk yang ada pada diri kita. Jika sudah dihitung, mari sembuhkan satu persatu. Andai, kita adalah termasuk orang yang malas atau malah tidak sholat lima waktu. Demikian jua kita adalah orang yang kikir, maka jangan segan berkorban apa pun untuk menyembuhkan penyakit kikir kita. Sebab, tidak shalatnya kita, kikirnya kita dan lain-lain keburukan, merupakan penyakit yang pasti akan mengantarkan kita pada penderitaan berkepanjangan dineraka kelak.

Minggu, 01 Mei 2011

SELAGI MASIH ADA WAKTU

“terima kasih, pak, terima kasih”. Berulang-ulang kali dia mengucapkan terima kasih pada pak Rasyid yang telah menolongnya membelikan sepeda untuk jualan Koran. Pak Rasyid, seorang yang telah diumumkan meninggal, namun beberapa jam kemudian hidup kembali. Hanya mati suri saja rupanya. Dan subhanallah ternyata mati suri yang tidak sampai 4 jam itu, merupakan kursus hidup yang sungguh sangat luar biasa. Dia yang tadinya tergolong sebagai orang yang tidak ta’at ibadah, pelit, plus sombong, telah berubah menjadi orang yang dermawan, rendah hati dan sangat peduli.
Saat mati suri, dia diperlihatkan dosa dan pahalanya. Lalu dia pun tercengang, karena pahalanya yang begitu sedikit sedangkan dosanya begitu banyaknya, hingga akhirnya dia di perlihatkan neraka yang begitu berat siksanya. Dia menangis sejadi-jadinya sampai pingsan ketika di giring menuju neraka. Pengalaman mati suri itulah yang membuat dirinya berubah total. Dia sadar bahwa kepelitannya dan kesombongannya itu telah mengantarkan dia masuk kedalam neraka. Dan sejak itu ketika Allah ijinkan hidup kembali, maka dia bertekad untuk ta’at beribadah, menjadi orang yang dermawan, rendah hati dan peduli. Namun apakah kita harus mati suri dahulu baru kemudian mau seperti pak Rasyid? Kiranya tidak. Yang perlu bagi kita adalah kesadaran, bahwa kita masih diberi waktu, oleh Allah, masih ada waktu. Sadar bahwa kebaikan kita didunia, kelak akan berubah surga, dan keburukan kita didunia, kelak akan berbuah neraka. Sebab itu berbuat baiklah. Selagi kita masih diberi waktu.